Menkominfo Akan Pelajari Soal Sensor Twitter

detail berita
Ilustrasi
JAKARTA - Kebijakan soal sensor bukan hanya ditawarkan oleh Twitter, Google pun telah memilih untuk melakukan hal itu. Menanggapi penawaran sensor tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Tifatul sembiring mengatakan akan mempelajari perkembangan selanjutnya.

"Kita akan pelajari perkembangannya seperti apa. Kita tidak ingin hanya ikut-ikutan saja, tapi ingin mempelajari apa yang diperbincangkan di dunia tersebut.," kata Tifatul, ketika ditemui di sela-sela Seminar Internet Aman dan Sehat, di hotel Pullman, Senin (6/2/2012).

Menurutnya, etika dan kesopanan adalah hal penting. Bereaksi atas kebingungan, apakah akan ada sensor seperti SOPA/PIPA atau tidak?

"Kita jangan bereaksi terlalu berlebihan juga soal SOPA/PIPA. Ini kan RUU di negara lain, dan RUU itu juga ditunda karena banyak sekali yang protes," tandasnya

Sebelumnya mengenai tawaran untuk menyensor konten di Twitter pun, Gatot S. Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo, telah mengungkap bahwa pemerintah tidak berniat menggunakan hak yang diberikan Twitter untuk menyensor konten-konten tertentu.

"Silahkan, pengguna bebas menggunakan. Kami juga tidak ingin melakukan silent sensor atau sensor diam-diam. Kalau ada yang perlu disensor kami akan membicarakannya dengan publik," Terang Gatot.

Menurutnya batasan terhadap twitt sudah ada dalam Undang-Undang No 11/2008 tentang  Informasi dan Transaksi Elektronik,  "Publik harus aware dengan etika di Twitter. Kalau ada yang nge-tweet tiba-tiba digugat dengan  UU ITE, pasal 27 sampai 37, jangan kaget. Karena Etika di Twitter cukup dengan itu

http://techno.okezone.com

Tidak ada komentar: