
Antrean kendaraan roda empat terjadi di SPBU hingga berhari-hari, namun antrean itu tidak ditunggu pemilik kendaraan saat menjelang malam. Seperti SPBU yang terjadi di jalan Aji Isa III, Jalan Pujangga, jalan Rinding. "Kendraan itu antre baru dapat BBM dua hari paling cepat," ujar salah satu karyawan swasta, Yono, di Tanjung Redeb, Berau (3/2/2012).
Antrean di SPBU itu kerap terjadi, bahkan makin parah selama dua pekan terakhir ini. "Akibatnya, banyak yang beli di pengecer, (sekarang) harganya sudah Rp10 ribu," keluhnya.
Mendapat bensin di Berau bukan perkara mudah, masyarakat harus bersaing dengan para pengecer yang ingin memanfaatkan keadaan ini. "Bahkan ada antrean motor dengan CC besar yang isinya 18 liter," ujar warga Berau Yogi.
Ironisnya lagi, ada kendaraan tanpa mesin yang memuat 80 liter namun hal itu tidak dilarang untuk mengisi SBPU. "80 liter ngisi, itu sudah seperti tanki mobil. Tapi tidak dilarang, tetap dilayani," tambah dia.
Menanggapi hal ini, Bupati Berau Makmur Hapk, mengatakan kondisi ini terjadi tidak lepas dari sikap kurang tegas pihak Pertamina dan kepolisian.
“Butuh komitmen tegas dan bersama untuk atasi persoalan, terutama kepada pihak yang berwenang ya. Kalau kita Bupati Berau tidak banyak ikut campur diserahkan kepada yang memiliki kewenangan, Pertamina dan pemerintah pusat dan Kepolisian,” ujar dia.
Hal tersebut dilontarkannya, lantaran ada personil satpol PP yang terkena imbas akibat kemarahan warga yang mengantre. "Dia dipukul dua hari lalu, kan kita lakukan razia. Tapi warga tidak terima,” tutur dia.
Dia menilai krisis BBM bergulir tiap tahun dan ada pihak yang bermain di belakang untuk mengambil keuntungan. Namun dia tidak ingin persoalan ini berlarut-larut. “Perlu ada sikap dan komitmen bersama terutama dari Presiden, Gubernur dan Bupati dan Pertamina, aparat. Kasih kita kewenangan untuk mengatur juga tapi kan sekarang tidak seperti itu,” katanya.
"Kuota pasokan BBM Kabupaten Berau terbatas seharusnya ditambah seiring bertambahnya jumlah kendaraan tidak seimbang. Tiap bulan kendaraan roda dua saja bertambah 200 unit, belum lagi kendaran mobil," tukas Makmur.
http://economy.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar