Ilustrasi
Debit permukaan Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jatim, kembali mengalami peningkatan hingga status siaga satu banjir, Minggu (5/2) siang. Naiknya debit sungai ini disebabkan tingginya curah hujan di daerah hulu dan hilir sungai, sehingga pihak pemkab terpaksa menutup semua pintu air yang ada di seputaran kota setempat.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro menyebutkan air yang terpantau di pos pantau di Kelurahan Ledok Wetan, Kecamatan Bojonegoro kota pada pukul 16.00 WIB berada posisi 13.40 dari permukaan air laut (dpl).
Debit ini mengalami peningkatan signifikan.Sebab, pada satu jam sebelumnya pada pos pantau yang sama baru kisaran 13.34 dpl. Sementara, untuk wilayah Karangnongko di Kecamatan Ngraho, pada pukul 12.00 WIB berada di kisaran 26.05 dpl dan meningkat, hingga posisi 27.00 dpl pada tiga jam selanjutnya.
"Sungai Bengawan Solo trennya naik hingga siaga satu banjir," tegas Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana Kantor BPBD Pemkab Bojonegoro, Sutardjo, Minggu (5/2) sore.
Menurutnya, naiknya debit Bengawan Solo ini dipicu karena tingginya curah hujan baik di wilayah hulu serta hilir sungai. Kondisi ini, lanjut dia, mengakibatkan puluhan anak sungai meluap ke Bengawan Solo.
Sutardjo menambahkan, sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah menutup puluhan pintu air di sepanjang kawasan kota Bojonegoro.
"Jika banjir meluber, ini bisa dicegah masuk ke perkotaan," terangnya.
Selain itu, tiga pompa air yang ada di kawan kota juga mulai disiapkan, di antaranya di Kelurahan Banjarejo, Ledok Wetan, dan Karangpacar. Hal ini, jika ada genangan banjir, bisa langsung dilakukan penyedotan.
http://www.mediaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar